Sabtu, 03 Oktober 2009
KISAH NABI HARU AS
KISAH NABI HARUN AS
Harun adalah saudara sepupu Musa. Orang tua mereka kakak-adik. Hampir sepanjang masa kerasulannya, Harun selalu menemani Musa. Harun pula orang pertama yang ditunjuk Musa begitu ia kembali ke Mesir dan ditunjuk menjadi rasul.
Harun diajak Musa pula untuk menemui Fir’aun, menyampaikan dakwahnya. Dapat dikatakan Musa-Harun adalah "dwitunggal" dalam berdakwah. Musa seorang yang kuat, tegas dan pemberani. Namun ia kurang mampu berdakwah lisan secara baik.
Sebaliknya, Harun pintar berdiplomasi dan penuh perhatian. Maka ketika memutuskan pergi untuk beruzlah ke gunung Sinai 40 hari, Musa menitipkan pembinaan umatnya pada Harun.
Di saat Musa pergi itulah Harun mengalami peristiwa penting. Kaum Yahudi yang mereka pimpin mulai tergoda untuk menyembah berhala seperti yang dilakukan kaum-kaum lain saat itu.
Harun berupaya mencegahnya. Namun keadaan telah berkembang negatif. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Samiri, salah seorang pengikut Musa yang sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu tukang sihir kerajaan Fir’aun yang kemudian takluk pada Musa.
Samiri mengumpulkan perhiasan emas dari para perempuan Yahudi. Ia meleburnya dan menjadikannya patung sapi. Sedemikian sempurna patung itu sehingga bila angin bertiup, patung sapi tersebut seperti bersuara. Samiri meyakinkan bahwa itulah Tuhan yang juga disembah Musa.
Harun berusaha menghentikan praktek penyembahan patung sapi tersebut. Namun sia-sia. Penyembahan berhala itu baru terhenti setelah Musa kembali. Samiri berhasil diasingkan dan bahkan menderita depresi. Nama Harun memang berada dalam bayang-bayang Musa. Tapi Harun adalah kunci efektivitas dakwah Musa.
Membaca kisah-kisah para Nabi Allah ini, sungguh kita tidak ada apa-apanya dengan kisah teladan tersebut.
Kita hanya bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut untuk menjadi pelajaran bagi kita, sehingga kita bisa lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Amin
KISAH NABI HARUN AS DAN MUSA AS
Saya lupa, kapan mendengar cerita ini, tapi , masih ingat alur ceritanya. Kisahnya mengenai percakapan antara nabi Harun AS dengan adiknya Musa AS. Kedua nabi pilihan Allah SWT itu , dituturkan sedang bercakap-cakap di atas sebuah bukit. Kalau sekarang bukit itu berada di kota Amman, Yordania. . Percakapan diawali oleh nabi Musa. Wahai Kakakku Harun, sudikah engkau menceriterakan kepadaku tentang rahasia kehidupan di dunia ini ? Harun menjawab, sudah tentu adikku. Aku ingin mengetahui lebih jauh tentang masa depan manusia kelak, lanjut Musa. Ada syaratntya, kata Harun. Engkau tidak boleh bertanya apapun , apalagi menyela, ketika aku menceritakan sesuatu rahasia manusia. Baiklah, kata Musa,. Aku akan mememunih syarat2 yang engkau berikan. Kemudian Harun mengajak adiknya Musa menoleh ke bawah bukit. Di situ terdapat sebuah tempat yang dipakai oleh para musafir sebagai tempat buang hajat..kalau sekarang kita sebut saja WC umum. Tiba-tiba saja, Musa melihat seorang anak muda berpakaian gagah dengan ikat sabuk emas, memasuki WC itu. Sebelum masuk, pemuda itu melepas sabuk emasnya, dan menyangkutkannya ke tiang di atas WC. Usai melepas hajatnya,si i pemuda langsung pergi tanpa mengambil sabuk emasnya. Musa kontan berteriak...tapi nabi Harun mencegah. Jangan berkata apapun. kata Harun kepada adiknya. Bukankah pria itu lupa , sementara kita tahu, mengapa tidak mengingatkannya ,,wahai kakakku..kata Musa. Nabi Harun tetap konsisten, bahwa Musa tidak boleh bertanya, apalagi menyela..DEngan menahan rasa ingin tahu,, Musa terpaksa mematuhi syarat kakaknya. Tak berapa lama, datang seorang pemuda lain, yang ingin buang hajat ke WC itu. Ketika akan memasuki WC, pemuda itu melihat sabuk emas di depan pintu. Si pemuda urung membuang hajat. Dia langsung mengambil dan mengenakan sabuk emas dan pergi meninggalkan WC.
Nabi Musa sangat marah menyaksikan perbuatan pemuda kedua yang mengambil sabuk emas bukan miliknya itu. Tapi, Harun kembali mengingatkan agar Musa jangan bertanya apapun kepada dia..
Meski dengan perasaan geram.. nabi Musa, akhirnya mengalah untuk tidak bertanya apapun..
Tak berapa lama, datanglah seorang pria tua, memasuki WC. Belum berapa lama si orang tua memasuki WC, terlihat dari kejauhan, seorang pemuda berlari menuju WC. Dia adalah pemuda pertama yang meninggalkan sabuk emasnya di WC. Nabi Musa khwatir, pasti akan terjadi kesalahpahaman di antara mereka. Sebab, ketika si pria tua keluar dari WC, dia berpapasan dengan sang pemuda yang meninggalkan sabuk emasnya di WC. Dari kejauhan, terlihat jelas oleh nabi Musa, bagaimana si pemuda dengan penuh amarah menusukkan pedangnya ke pria tua itu hingga tewas berlumuran darah..
Nabi Musa tidak tahan melihat perbuatan sadis dan tidak adil yang dilakukan pemuda itu..Tapi, kakaknya Harun mengingatkan , sabar. Lihat saja.. apa yang sesungguhnya terjadi//Nanti aku akan menceritakan semua itu kepadaMu wahai adikku Musa, kata Harun. Musapun kemudian menganggukkan kepalanya..
Ceritakanlah wahai Kakakku apa makna di balik semua itu >?? Mengapa orang tua tak berdosa itu tega dibantai oleh seorang pemuda, padahal dia tidak mengambil sabuk emas si pemuda... Bukankah itu perbuatan dosa...??? Nabi Harunpun kemudian menjelaskan. Baiklah adikku, dalam kehidupan ini kita harus sabar dan cermat. Yang baru saja engkau saksikan adalah sebuah fakta yang belum tentu benar adanya. Engkau tidak pernah tahu, siapa sesungguhnya pemuda yang mengambil sabuk emas itu . Siapa yang membunuh pria tua itu, dan siapa sesungguhnya pria tua itu. Seandainya engkau tahu, niscaya engkau tidak akan melihat perbuatan mereka adalah sebuah ketidakadilan.... Yang kita gunakan hanyalah sebatas pemahaman mata manusia...
Musa semakin tidak sabar ingin mengetahui rahasia di balik semua itu.
Harunpun mengatakan, sesungguhnya seseorang sedang mengambil kembali haknya yang hilang. Tahukah engkau , wahai Musa, si pemuda yang mengambil sabuk emas itu adalah pemilik sah dari sabuk tersebut. Ketika ayahnya masih hdup, sabuk itu milik ayahnya. sabuk itu dicuri, oleh orang tua pemuda yang membunuh pria tua di WC itu. Sementara , pria tua yang menjadi korban pembunuhan adalah sahabat ayah si pembunuh. Si pria tualah yang mengajak ayah si pemuda merampok harta pemilik sabuk emas itu. dan juga membunuh ayah si pemuda pemilik sabuk emas itu. Sekarang, si pria tua sedang menerima hukuman atas perbuatannya di dunia. Sedangkan si pemuda yang mewarisi sabuk emas yang bukan haknya, terpaksa merelakan sabuk itu kembali ke pemiliknya. Wallahualam bissawab ...
Nabi Musa tercenung, dan mengangggukkan kepalanya.. sembari berkata,. maha Besar Allah, dengan segala KebenaranNya . Engkau memang bijaksana dan penyabar wahai kakakku, Harun, kata nabi Musa,.Sesungguhnya aku telah mendapatkan rahasia manusia dan kehidupan ini ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar